Aku menyesuaikan diri,
untuk berasa selesa apabila melelapkan mata.
Memulihkan kudrat yang dikerahkan sepanjang mentari terbit.
Cahaya yang terang menjadi malap,
Sang bulan menjadi lampu tunggal dan ditemani bintang - bintang,
Membuai aku dalam kelip - kelip cahaya.
Disaat itu,
aku mulai hilang dari kenyataan,
muncul dilapangan,
yang tinggal aku seorang.
Mimpi, meleraikan nyata dari realiti,
melangkah ke alam maya,
mencipta sebuah lagenda.
Aku berlari, yang mengejar aku adalah bayang - banyang.
Aku mencari, yang aku kejar hanyalah ilusi.
Aku sesat dalam mimpi,
makin aku jauh dari hidup sebenar,
Aku ingin lari jauh,
Tolong sedarkan aku untuk kembali pada realiti.
Aku seorang diri dan terus mencari arah lain,
Untuk keluar dari mimpi.
Aku merentasi segala - galanya,
nafas semakin kencang, terduduk keletihan.
Dimanakah nokhtahnya?
dimanakah pengakhiran jalanan?
Luka yang berdarah tidak terasa sakitnya,
jejak yang tertinggal hilang tapaknya.
Celik,
lantas bergegas mengejar rutin harian,
langkah - langkah aku pula semakin layu,
fikiran masih melayang - layang,
terbayang pada buaian mimpi.
Ahmad Syukor B. Abd Razak
No comments:
Post a Comment